Yuk jadi Ahli Telematika! Cara Mengecek Gambar dan Foto, Asli atau Editan

Pada artikel tentang facebook kemarin, saya bilang, untuk berhati-hati dalam mengambil gambar KTP untuk membuktikan identitas kepemilikan akun. Artikel ini hanya membahas tentang images, picture, gambar, foto, photo. Sedangkan untuk forensik digital yang lain seperti video, hardware, hardisk, dan lain-lain akan dibahas entah kapan. Saya punya CD FBI Forensic tool, tapi masih bingung cara menggunakannya. Ah entahlah nanti aja. Image forensic dipakai oleh pihak berwenang untuk mengecek keaslian sebuah foto dalam menangani sebuah kasus di pengadilan. Di Indonesia sangat jarang namun di luar negeri..... ah sudahlah. Indonesia tuh privasinya rendah makanya bisa Santun, Ramah dan Bahagia :)


Hallo berjumpa lagi dengan saya. Bulan ini adalah bulan kelahiran saya. Tepatnya 2 Maret kemarin adalah tanggal kelahiran saya. Namun minggu itu saya bersedih, karena handphone satu-satunya saya menemui ajalnya. Setelah jarang diisi pulsa yang menyebabkan blog ini jarang update, akhirnya ditambah dengan rusaknya hp saya, maka blog ini semakin tidak terurus. :( Lalu penantian saya terhadap Suci telah berakhir. Alhamdulillah mereka menjalankan salah satu Sunnah Rasul, menikah :).

Update 8 April 2017
Artikel ini telah memiliki lanjutan postingnya, silahkan kunjungi Belajar Digital Image Forensic



Langsung ke pembahasan
Bagian 1 : Editan atau Trik Kamera?
Tahap pertama ini adalah menggunakan mata dan otak kita sendiri. Apakah sebuah foto itu asli atau trik kamera. Trik kamera di sini adalah pengambilan sudut pandang yang menyebabkan ilusi mata. Contohnya gambar foto ini :

Hipotesis 1 : Foto ini asli, wanita tersebut adalah manusia kerdil atau pria itu raksasa.
Hipotesis 2 : Foto ini editan, wanita tersebut diedit menjadi kecil atau foto tersebut berasal dari dua buah foto yang diedit. Atau gimanalah, pokoknya editan.
Hipotesis 3 : Foto ini asli, hanya trik kamera dengan pengambilan sudut pandang yang tepat sehingga menghasilkan ilusi mata.

Untuk menyelesaikan masalah ini, kita harus tahu dahulu apakah ada foto lain dari sudut lain atau tidak. Caranya? Silahkan buka google search dan google image search. Meskipun cara ini kurang efektif untuk gambar dan photo yang di repost orang Indonesia. Kenapa? Seperti yang saya bilang dahulu, orang Indonesia itu lebih tertarik memperdebatkan unsur intriksik daripada unsur ekstrinsik tersebut. Artinya orang/blogger/OP/TS/siapapun akan lebih menuliskan "How dan What in photo" daripada "Who's made this photo".
skip skip skip
Akhirnya setelah saya telusuri, saya mendapatkan fotografer dan juga foto dari sudut pandang lain. Terjawab sudah, ini adalah foto asli yang menggunakan trik kamera. 
Foto ini diambil oleh fotografer Matthias Rietschel. Model dalam foto bernama Jochen Wiesner dan Marita Wiesner. Diambil ketika mengunjungi Rumah Ilusi di Dresden, German.

Kesimpulan : Foto tersebut atau foto asli bukan editan, namun jika kita menggunakan cara bagian 2 akan maka terdeteksi sebagai editan. Loh bagian 2 nya mana???

Untuk lebih memperdalam pengetahuan trik kamera, saya lampirkan beberapa foto asli Ilusi Mata kategori Sudut Pandang.  
Salah satu foto pertama yang dirilis NASA puluhan tahun lalu. Jejak kaki Buzz Aldrin terlihat menyembul
Foto yang sama yang diputar 180 derajat. Terlihat jejak menapak. 

Sekarang NASA sudah mempublikasikan semua foto perjalanan ke bulan pada 1969 sehingga memecahkan teori konspirasi perjalanan ke bulan adalah HOAX . Cek www.nasa.gov Nah setelah dapat foto-foto dari nasa, coba cek keaslian foto apa sudah diedit atau belum. Caranya ada di bawah, terus baca ya...
Update : Saya sudah mengecek Foto dari NASA, foto yang dipublikasikan telah diedit, dalam arti, diperjelas brightnessnya, diperkuat warnanya dan sebagainya. 

Bagian 2 : Lihat Exif dan Metadata
Setiap file/berkas foto yang dibuat dengan aplikasi atau perangkat pasti punya "stempel" khusus. Mirip seperti mobil yang keluar dari bengkel/showroom pasti di kaca belakangnya ada stiker showroom/bengkel hehhehe.
Metadata atau Exif selalu disisipkan pada file foto untuk mengenali perangkat atau aplikasi yang dipakai. Dalam EXIF tersebut banyak sekali informasi tentang foto tersebut. Misalnya nama dan model perangkat, lokasi, segala hal tentang lensa dll.
Sebagai contoh pada gambar foto ini : 
SRFC23
Untuk membaca exif, banyak sekali software yang bisa digunakan, baik yang gratis maupun yang berbayar. Eits, tunggu dulu. OS Windows pun sudah dilengkapi dengan pembaca EXIF. Caranya klik kanan pada berkas foto tersebut, lalu klik Properties lalu pilih Tab Details.


Atau menggunakan Exif dan Metadata editor, salah satunya aplikasi PhotoME. www.photome.de

Disana tertulis data-data tentang foto tersebut. dari kamera yang dipakai, fokus lensa dan lain lain.

Sayang membuktikan asli atau tidaknya foto ini dengan membaca exif ini punya kelemahan, yaitu
1. Jika sebuah foto di "re-save" maka exif biasanya hilang atau berubah.
Contoh :
Siapkah sebuah foto yang mempunyai exif lengkap
Lalu bukalah foto tersebut dengan aplikasi image editor, misalnya Photoshop, dsb. Setelah terbuka Langsung saja di save/save as
Lihat lagi meta data dari file yang baru.

Berubah bahkan hilang bukan? padahal kita tidak mengedit foto tersebut namun exif tersebut hilang.
Selain itu EXIF atau METADATA sebuah foto bisa hilang jika kita menggunggahnya pada layanan foto umum, misalnya facebook, twitter, dsb. Biasanya facebook menghapus metadata sebuah foto, untuk mengurangi size dan kualitas gambar meskipun kita tidak memerintahkan hal itu.

2. Selain EXIF reader, banyak juga aplikasi EXIF Editor atau aplikasi untuk menambah, memodifikasi exif. Bahkan EXIF windows pun bisa mengedit metadata meskipun terbatas.
windows 7 bisa mengedit exif
menyunting Metadata dengan Exif editor

Bagian Tiga : Its Photoshoped!
Seperti yang saya bilang di atas, pembacaan metadata bisa salah, karena metadata bisa di edit bahkan di hapus. Namun ada satu hal yang menarik jika foto itu telah melalui proses pengolahan gambar menggunakan photoshop. Oke Photoshop bisa saja menuliskan metadata EXIF "Software : Adobe Photoshop CS3", namun kan bisa dihapus dengan exif cleaner atau ketika diupload ke media sosial. Nah di sini menariknya, ternyata photoshop tidak hanya membubuhkan tanda tangan di EXIF saja tetapi juga pada tubuh berkas JPG. Untuk melihatnya ada banyak cara, yang paling mudah adalah dengan notepad.

Silahkan jalankan Notepad atau text editor yang Anda sukai
Lalu buka sebuah file JPG dengan notepad ini
 
Jika foto ini telah diedit dengan photoshop, maka akan muncul tulisan Adobe Photoshop


Bagian Empat: Jepretan Asli atau Editan Pengolah Gambar?
Selain untuk foto-foto diatas, bagian 4  ini juga berguna untuk gambar scan (biasanya dokumen).
Tahap Pertama : Bukan Ilusi Mata => Lulus
Tahap Kedua : Membaca metadata => Lulus. Atau diluluskan karena metadata tidak ada atau foto didapat dari blogger narsis seperti saya yang suka menghapus copyright heheheheheheheh
Jika dua tahap itu lulus, maka ada tahap berikutnya yaitu meneliti foto itu secara seksama. Dalam bagian ini banyak caranya. Namun karena saya bukan profesional, maka saya bahas yang saya tahu saja.

Tahap pertama, cermati foto itu dengan seksama, apakah ada tanda editan yang tidak sempurna atau tidak?
Misalnya, ada bekas blur dan sharpening, font yang berbeda huruf, warna yang berbeda, pencahayaan, editan kasar, dsb. Gunakan Mata Anda!
Contohnya : Photo SRFC23 diatas, meskipun mempunyai EXIF, namun photo itu adalah editan. Lihat saja ada blur dan warna yang mencurigakan. Oke lihat foto di bawah ini adalah foto aslinya


Tahap kedua, ubah-ubah saturasi, level, contras, hue, exposure, dan lain sebagainya, bisa menggunakan aplikasi photoshop, seperti foto pemenang kontes Nikon yang ternyata palsu.


Tahap ketiga, adalah menganalisa error levelnya, bisa dengan "Error Level Compare" atau "Error Level Analysis". Ada aplikasi untuk mengecek Error Level Compare, aplikasi opensource namanya ELC, bisa di download dihttp://www.socosoftware.com/ELC.html
Berikut contohnya
Terlihat ada bayangan hitam pada area yang di edit

Error Level Analysis, saat ini saya belum menemukan executable untuk aplikasi ini, hanya berupa source code dalam phyton, C++, dan juga javascript. Ada juga yang berupa script dan plugin untuk aplikasi lain, seperti ImageJ dan juga GIMP. Namun bagi yang gak mau susah-susah, ada beberapa situs untuk mengecek Error Level Analysis, yang paling terkenal adalah fotoforensics.com.
Berikut beberapa screenshoot Error Level Analysis pada foto diatas:
Error Level Analysis pada GIMP
ELA pada ImageJ Fiji
ELA pada Fotoforensic.com


Namun, seperti yang pepatah bilang, tak ada gading yang tak retak. File yang telah di-resave ataupun di crop, ataupun telah mengenai aplikasi image editor, maka ELA tidak akan menemukan kejanggalan. Contohnya membypass ELA ini mudah saja, jika fot............ hehehe pikir sendiri aja, tuh ada banyak clue... :p

Update 8 April 2017
Ternyata Google / Picasa / Blogger / Blogspot melakukan re-encoding pada  foto yang diupload, sehingga Metadata otomatis terhapus, bergitu juga informasi Quality JPG fan Error Level Analysis. Hal ini mengakibatkan semua foto dan ilustrasi di atas akan terdeteksi editan.

Selain lima cara di atas, ada juga cara lain yaitu dengan mengecek clone, duplicate, up down color, histogram, dan masih banyak lagi, silahkan kunjungi pembaruan artikel digital image forensik pada tautan di bawah ini

http://www.dadanpurnama.com/2017/04/belajar-digital-image-forensic-dengan-metode-ELA-PCA-LG.html



Komentar

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar, kritik, saran atau apa saja yang penting sopan dan tidak SARA ya....

Jika ada pertanyaan atau request yang penting, bisa hubungi Admin di How to Contact

Terima kasih,
Dadan Purnama

Postingan populer dari blog ini

Sistem, Cara Kerja, Cara Melacak dan Jasa Lacak Posisi Seseorang dari Nomor HP

Bereksperimen dengan Raket Nyamuk

Teori dan Rangkaian Transistor Sebagai Penguat Arus