Mengintip Islam di Korea Selatan



Bahasa kali ini tentang Korea Selatan, mengenang Yuni 'Kurnil' Rahmawati dan Suci Lestari. Dua orang ini suka Korea Selatan, namun yang lebih fanatik bahkan sangat fanatik dengan orang Korsel adalah Kurnil.

Apa yang ada di benak kalian ketika ada yang menyebut Korea? Pasti sebagian dari kalian akan berpikir menuju ke arah K-Pop. Selain itu, apa yang kalian ketahui lagi tentang Korea?

Sebelumnya, penyebutan kata Korea saja kurang tepat, karena Korea terbagi menjadi dua negara, Korea Utara dan Korea Selatan. Korea Utara adalah negara dengan system komunis dan sangat tidak bebas. Sedangkan Korea Selatan, kalian sudah tahulah sedikit karena adanya Korean Wave. Sebenarnya keduanya memiliki kebudayaan, bahasa, asal-usul yang sama yang membedakannya hanyalah ideologi mereka.

Back to Topic,

Hampir sama seperti Indonesia dan negara lainnya, Islam masuk Korea (saat itu belum terpecah menjadi 2 negara) pada abad ke 9 melalui para pedagang. Setelah itu para ahli geografi muslim membawa Islam ke Korea dan mendirikan desa muslim. Saat pecah perang Korea, Turki mengirim pasukannya untuk membantu Korea Selatan. Setelah perang berhenti, Turki membantu orang-orang Korea mengenal Islam lebih dekat. Akhirnya pada tahun 1955 didirikanlah Korea Muslim Society yang pada tahun 1967 berganti nama menjadi Korea Muslim Federation. Setelah itu, puluhan masjid mulai didirikan sampai sekarang.

Saat ini penganut Islam di Korea banyak didominasi oleh pendatang. Jumlah Muslim di Korea Selatan lebih dari 130ribu orang, 45ribu diantaranya adalah penduduk asli Korea Selatan, sisanya adalah para pendatang dari 14 negara. Di ibukotanya, Seoul, saat ini menjadi kota dengan komunitas muslim terbesar di Korea Selatan. Di sini terdapat pusat kebudayaan Islam yang diharapkan bisa memperluas syiar Islam dan meluruskan informasi-informasi tentang Islam yang salah kaprah.

Masih ingat peristiwa konspirasi 9 september di amerika? Banyak media melaporkan bahwa Islamlah yang menjadi biang kerok peristiwa ini. Para korban dan keluarga korban pastilah setuju dan membenarkan pelakunya. Namun apa yang terjadi setelah latar belakang dan banyak kejanggalan pada peristiwa ini diketahui. Warga amerika justru banyak mencari tentang Islam dan semakin banyak yang menjadi mu'alaf.

Hal ini juga terjadi di Korea Selatan, setelah peristiwa tersebut banyak orang Korea yang mencari informasi tentang Islam. Mereka berbondong-bondong mendatangi Korea Muslim Federation.

Semua makanan di Korea kebanyakan serba haram, tak heran jika ada murid muslim membawa makanan halal ke sekolahkan, mereka akan dikucilkan karena dianggap aneh.

Apa yang diharapkan Muslim Korea sebenarnya tidak banyak mereka ingin diterima masyarakat Korea dan menjadi bagian dari budaya Korea.

Oh ya banyak artikel di internet tentang artis Korea yang beragama Islam. Untuk masalah ini, mohon jangan asal percaya saja, meskipun informasi tersebut berasal dari sumber yang terkenal. Kebanyakan sekarang, para penulis dan media hanya meng-copy paste saja artikel, tanpa mencari tahu kebenaran berita tersebut.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem, Cara Kerja, Cara Melacak dan Jasa Lacak Posisi Seseorang dari Nomor HP

Bereksperimen dengan Raket Nyamuk

Teori dan Rangkaian Transistor Sebagai Penguat Arus