Blogger Patah Hati (Bagian 1)

Sebelumnya terima kasih kepada :
Ibundaku: meski beliau tak ada saat ku membutuhkan kasihnya
Ridwan: yang selalu mensupport ku
Teman2ku: yang selalu menasehatiku
Nurhalimah: atas bantuannya
Hamdan: atas infonya
Rizki: untuk apa ya….????
Pak Sasa: atas ayat-ayat cintanya
Teh Novi: atas puisi-puisinya
Anhar: atas infonya, but you still guilty to me
Widya: sarannya berguna banget
Dan semua pihak yang tak bisa aku sebutkan satu persatu, termasuk Anda pembaca setia blog ini.

Bila anda pembaca setia blog ini mungkin anda bertanya tanya pa yang terjadi beberapa hari belakangan ini pada aku sebagai blogger? Mengapa themes blog nya berubah ? mengapa tak akan ada posting sampai lukanya sembuh?
(hehehe agak malu nih…)
Baiklah sobat, belakangan ini aku mengalami patah hati (bukan sakit hati ya…). Aku menyukai seorang wanita, namun tanpa ku sadari, ternyata wanita ini telah memiliki sandaran hati pada lelaki lain. (Thank’s Hamdan). Aku yang positive thinking langsung berpikiran macam-macam. Tapi info ini ternyata benar setelah dikonfirmasi. (Thank’s Nuy).
Aku masih positive thinking. Namun saat aku berangkat kerja pagi sekali, aku melihat dia bersama lelaki lain. Saat itu aku langsung down. Namun bukan seorang Dadan jika tak bisa menyembunyikan perasaannya.
Lalu ada kesempatan tuk membuka FB nya, wong aku yang buatin. Untung dia belum atau tidk merubah passwordnya. Ku lihat di kotak masuk, ada pesan dari seseorang yang kata-katanya aneh. Ku buka FB nya yang kulihat hanya sebuah foto saja. Mungkin ini yang menjadi sandaran hatinya. Aku simpan aja fotonya di kompi. Heheh
Aku tak menemukan bukti apapun, namun aku ingat FB selalu menyimpan otomatis pesan yang dikirim. Aku buka pesan terkirim dan ada sebuah pesan pada lelaki yang kusimpan fotonya ini. Ku lihat tanggal terkirimnya dan tanggal pesan masuk. AH… tenyata dia yang mulai bukan lelaki itu.
(Pada Nuy and Friends, sssttt OK! jangan beritahu aku buka-buka FB nya…..)
Dari sanalah aku mulai merubah nama profil FB, mengubah themes blog dan masih banyak lagi (It’s private, OK cuy….). Mulailah aku down. Namun orang di atas selalu menghiburku (mungkin). Kecuali my mom, meski tak ada saat ku membutuhkannya tapi beliau adalah orang yang paling mengerti aku.
Setelah beberapa saran, aku mulai mencari-cari solusi bila patah hati (thanks Widya). Dan ku menemukan kata klasik yang menyentuh hatiku :
Cinta tak harus memiliki.
Ku jadi teringat film KSD, pelajarilah ilmu ikhlas. Aku tersadar. Ku belajar melupakannya (meski tak mungkin). Ku cari lagi solusi bila sedang patah hati dan ku menemukan beberapa yang (mungkin) cocok untukku.
Eh ada kerjaan, sampai di sini dulu ya….
(bersambung……)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem, Cara Kerja, Cara Melacak dan Jasa Lacak Posisi Seseorang dari Nomor HP

Bereksperimen dengan Raket Nyamuk

Teori dan Rangkaian Transistor Sebagai Penguat Arus